You can replace this text by going to "Layout" and then "Edit HTML" section. A welcome message will look lovely here.
RSS

Senin, 22 Oktober 2012

Cerita Rakyat Pangeran Samodra

Pangeran Samodra

  

 Legenda Gunung Kemukus atau legenda Pangeran Samodra berasal dari Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Kira-kira 26 kilometer dari kota Surakarta ke selatan. di Gunung Kemukus tersebut terdapat makam kramat Pangeran Samodra yang sekarang menjadi tempat objek wisata di Kabupaten Sragen. Setiap malam Jumat pon, makam kramat tersebut didatangi oleh banyak orang dari mana-mana untuk, biasanya mereka ingin mencari pesugihan.

Sebenarnya yang dimaksud Gunung Kemukus itu berbeda dengan gunung-gunung yang lain seperti Gunung Merapi, Merbabu dan gunung api yang lain. Gunung Kemukus itu tingginya hanya 300meter dari permukaan laut. Jadi sebenarnya Gunung Kemukus itu hanya gunung anakan. Nama Kemukus itu sebenarnya berasal dari nama pohon kemukus, bentuknya seperti pohon beringin tetapi tidak mempunyai akar gantung. daunnya bisa digunakan untuk obat. namun, sumber lain mengatakan bahwa nama kemukus itu berasal dari kata kukus karena dari gunung tersebut sering keluar asap yang berasal dari pembakaran menyan yang menjadi syarat untuk orang yang mencari berkah di makam kramat Pangeran Samodra.

Menurut cerita dari masyarakat, Pangeran Samodra adalah putra dari Pangeran Kadilangu atau Sunan Kalijaga yang gagah, bagus rupawan, dan baik tutur katanya. akan tetapi, jika ditelusuri lewat sejarah putra Sunan Kalijaga itu bernama Sunan Muria. Maka dari itu, legenda ini masih membingungkan.

Saat itu, Kerajaan Majapahit terpecah akibat dari adanya pemberontakan Girindrawardana.Para bangsawan dan punggawa-punggawa pergi menyelamatkan dirinya sendiri-sendiri. Ada yang pergi ke Gunung tengger, adapula yang menyeberang ke Pulau Bali. Pangeran Samodra bingung antara ikut melarikan diri atau tetap tinggal.

"Jangan mengikuti para bangsawan dan para punggawa yang memilih untuk pergi dari sini, Pangeran Samodra. Ikutlah denganku saja! Aku akan pergi ke Demak kemudian mendirikan pemerintahan di sana." Kata Raden Patah.

"Baiklah, saya akan menurut" jawab Pangeran Samodra.

Akhirnya, Pangeran Samodra dan ibu tirinya, Dewi Ontrowulan ikut dengan Raden Patah ke Demak.

Sesampainya di Demak, Raden Patah dan rombongannya mempersiapkan pemerintah guna untuk melawan Girindrawardana yang sekarang menguasai Kerajaan Majapahit. Raden Patah kemudian memanggil Pangeran Samodra untuk menghadapnya.

"Ada perlu apa Raden?"

"Pangeran Samodra, sekarang aku sedang mempersiapkan pemerintahan yang kuat untuk melawan Girindrawardana, maka dari itu untuk berjaga-jaga dan supaya pemerintahan menjadi kuat, aku berkeinginan untuk mengumpulkan para bangsawan dan punggawa yang pergi entah kemana. Aku mengutusmu untuk mencari dan mengumpulkan para bangsawan dan punggawa-punggawa itu. Supaya pemerintahan Demak lebih kuat melawan Girindrawardana."

"Saya akan melaksanakan perintah"

Tanpa banyak berpikir  Pangeran Samodra langsung menyetujui. Setelah pergi mencari, Pangeran Samodra merasa sedikit kesulitan untuk mencari para punggawa dan bangsawan karena dia tidak mengetahui dimana keberadaan orang-orang itu dan ada beberapa yang sengaja bersembunyi karena mereka tahu jika sedang dicari oleh Pangeran Samodra.

Setelah lama Pangeran Samodra mencari, akhirnya di lereng Gunung Lawu, Pangeran Samodra bertemu dengan Raden Gugur. Kemudian ia bertemu dengan Raden Bethara Katong yang biasanya dikenal orang dengan nama Adipati Ponorogo, Adipati Madiun, dan masih banyak lagi yang akhirnya mau mendukung kembali Raden Patah.

Di Demak, Dewi Ontrowulan merasakan rindu dengan anak tirinya, Pangeran Samodra.

"Pangeran Samodra, kapan kamu akan kembali ke Demak? Sudah lama kamu pergi melaksanakan tugas, akan tetapi karena apa dirimu sampai sekarang tidak kembali jua?" Kata Dewi Ontrowulan saat dirinya melamun di kamar.

Pangeran Samodra mulai sakit-sakitan karena kelelahan.

"Pangeran Samodra, karena dirimu sedang sakit, bukankah lebih baik jika Anda pulang saja ke Demak?" ujar prajurit kepada Pangeran Samodra.

Setelah rombongan sampai di Barong, Pangeran Samodra sakit lagi.
"Sudah begini saja, karena ragaku sedang sakit, sepertinya ragaku sudah tidak kuat, lebi baik aku di sini saja. kalian semua pulanglah ke Demak, laporlah kepada Raden Patah. Sekalian sampaikan maafku kepada Ibu, Dewi Ontrowulan." Ujar Pangeran Samodra kepada kedua prajuritnya.


Ketika kedua prajurit berangkat menuju Demak, sakit Pangeran Samodra semakin parah. Pangeran Samodra sudah merasa kalo ajalnya sudah dekat. Pangeran Samodra memberi perintah kepada salah satu prajurit yang masih menemaninya.

"Aku sudah benar-benar tidak kuat lagi. Sepertinya sebentar lagi aku akan dipanggil Tuhan. Jika nanti perkataanku benar, tolong semayamkan aku di gunung Kemukus yang tempatnya ada di barat kampung Barong ini." Titah Pangeran Samodra.

"Jangan berkata seperti itu, Pamgeran."

Ketika kedua prajurit tadi sampai di Kerajaan Demak, Dewi Ontrowulan sedih mendengar kabar jika anaknya sakit. Kemudian Dewi Ontrowulan meminta izin kepada Raden Patah untuk menyusul Pangeran Samodra ke Kampung Barong.

"Raden Patah. saya pamit, saya akan menyusul Pangeran Samodra ke Kampung Barong. Saya rindu dengannya Raden."
"Ya Dewi Ontrowulan, cepat pergilah."

Dewi Ontrowulan cepat-cepat pergi menyusul Pangeran Samodra ke Kampung Barong. hati Dewi Ontrowulan hancur berkeping-keping ketika sampai tempat yang dituju. Pangeran Samodra sudah meninggal dan sedang akan dikuburkan di Gunung anakan Kemukus. Dewi Ontrowulan menyusul rombongan orang yang membawa jenazah Pangeran Samodra sambil menangis sesenggukan. Dewi Ontrowulan merasa dirinya perlu mandi sebelum mendekati jenazah Pangeran Samodra. Akhirnya Dewi Ontrowulan mandi di danau bekas untuk memandikan jenazah Pangeran Samodra. Setelah sudah bersih, Dewi Ontrowulan menyusul rombongan tepat ketika jenazah Pangeran Samodra akan dimasukkan ke liang kubur.

Menurut orang-orang yang berada di sana, Dewi Ontrowulan yang sedang menyaksikan jenazah Pangeran Ontrowulan dimasukkan ke liang lahat tiba-tiba tidak sadar, meninggal, dan ikut terjatuh masuk ke liang kubur menjadi satu dengan Pangeran Samodra. Akhirnya, Pangeran Samodra dan Dewi Ontrowulan dikubur bersama di satu liang kubur.


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS